Good News: Foreigners Can Now Attend Business Meetings with Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Foreigners can now attend business meetings with a Visa on Arrival (VoA) or a Visitor Visa Exemption arrangement (VVE). It is stated in the Acting Director General of Immigration Circular Letter Number IMI-0700.GR.01.01 of 2022, dated 14 September 2022, which is effective on Thursday, 15 September 2022.

It also regulates the addition of 11 countries subject to VoA: Albania, Andorra, Chile, Ecuador, Iceland, Liechtenstein, Palestine, San Marino, Suriname, Uzbekistan, and the Vatican. Meanwhile, the subject of the VVE still consists of nine ASEAN member countries, namely Brunei Darussalam, the Philippines, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam.

“That’s right, in the latest circular letter, there are 11 additional VoA subject countries. There is also an addition to the activities permitted to use VVE and VoA. Among them are tourist visits; government duties; business talks; purchase of goods; meetings; or transit,” explained the Sub-Coordinator of Public Relations of the Directorate General of Immigration, Achmad Nur Saleh.

Achmad further explained that there was a change in the Immigration Border Control (IBC) which provided VVE and VoA.

“It must be noted that there is a change in the IBC list, which offers services for both VVE and VoA, especially the airports. There have been several additions to the IBC list. However, some airports previously provided VVE or VoA services, but now they are no longer on the IBC list. Some of them are Adisumarmo Airport – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

To obtain VVE or VoA, foreigners must show a nationality passport that is still valid for at least 6 (six) months, a return ticket or a one-way ticket to continue their journey to another country and VoA payment receipts.

“The VoA tariff is Rp500,000, the same for a stay permit extension. The stay permit originating from VoA can be extended only once for 30 days and carried out at the immigration office according to the area where the foreigner lives in Indonesia. Foreigners cannot convert the VoA’s stay permit to another type of stay permit,” concluded Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/en/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/

Kabar Gembira: Orang Asing Kini Bisa Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Orang asing kini bisa hadiri pertemuan bisnis dengan visa on arrival (VoA) atau Bebas Visa Kunjungan (BVK). Hal ini diatur dalam Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0700.GR.01.01 Tahun 2022 tanggal 14 September 2022 yang berlaku efektif pada Kamis, 15 September 2022.

Dalam ketentuan tersebut diatur pula penambahan 11 negara subjek visa on arrival sebagai berikut: Albania, Andorra, Chile, Ekuador, Islandia, Liechtenstein, Palestina, San Marino, Suriname, Uzbekistan, dan Vatikan. Sementara itu, subjek fasilitas Bebas Visa Kunjungan tetap terdiri dari sembilan negara yang merupakan anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

“Betul, dalam Surat Edaran yang terbaru ada penambahan 11 negara subjek VoA selain penambahan jenis kegiatan yang diizinkan menggunakan fasilitas BVK dan VoA. Di antaranya adalah kunjungan wisata; tugas pemerintahan; pembicaraan bisnis; pembelian barang; kunjungan rapat; atau transit,” jelas Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh.

Lebih lanjut Achmad menjelaskan bahwa ada perubahan dalam hal Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang menyediakan fasilitas BVK dan VoA.

“Harus diperhatikan bahwa ada perubahan TPI yang menyediakan fasilitas baik BVK maupun VoA, terutama TPI Udara. Ada beberapa penambahan TPI, namun ada pula yang di ketentuan terdahulu masih menyediakan fasilitas BVK atau VoA tapi sekarang tidak lagi. Beberapa di antaranya itu Bandara Adisumarmo – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

Untuk memperoleh BVK atau VoA, orang asing harus menunjukkan paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku paling singkat 6 (enam) bulan; tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain; serta bukti pembayaran untuk pengajuan VoA.

“Tarif VoA masih sebesar Rp 500.000,- , demikian pula perpanjangannya. Izin tinggal yang berasal dari VoA bisa diperpanjang hanya satu kali untuk jangka waktu 30 hari dan dilakukan di kantor imigrasi sesuai wilayah tempat tinggal WNA saat di Indonesia. Izin tinggal tersebut tidak dapat dialihstatuskan maupun dikonversi ke jenis izin tinggal yang lain,” tutup Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/id/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/

Robot Lengan untuk Pindahkan Barang di Manufacturing Expo

DOOSAN Robotics, robot lengan yang bisa ditugasi untuk memindahkan barang dipamerkan Riyadi Warwicks Indonesia di Pameran Manufaktur di Grand City Mal, Surabaya.-Julian Romadhon-Harian Disway-

CONVENTION & Exhibition Center di Grand City Mall, kembali ramai, Rabu, 23 Juli 2022. Kali ini dijadikan tempat Pameran Manufaktur Surabaya. Pameran itu kembali digelar setelah vakum dua tahun.

Ada 181 perusahaan industri yang memamerkan barang-barangnya hingga 16 Juli nanti. PT Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara itu memanfaatkan momentum. Yakni untuk memperkuat kebangkitan seluruh sektor perindustrian, termasuk industri manufaktur.

Seri pameran industri manufaktur terbesar bagi pasar Indonesia Timur itu juga mempertemukan seluruh pemangku kepentingan. Tentu untuk berbagi informasi dan mendapatkan berbagai inovasi produk serta solusi teknologi digital. Khususnya meningkatkan daya saing industri bagi manufaktur dan produk lokal.

Salah satunya, PT Pertamina Lubricant (PTPL) yang menjadi peserta. Menghadirkan produk-produk unggulan karya anak bangsa. Misalnya, pelumas dengan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

“Pelumas itu untuk segmen otomotif atau transportasi dan industri,” ujar Vice President Sales & Marketing  Domestic Industry PTPL Nugroho Setyo Utomo saat konferensi pers, kemarin. Bahwa dengan TKDN yang tinggi, produk pelumas Pertamina mampu bersaing di industri nasional.

Sebetulnya, potensi pasar antara segmen transportasi dan industri hampir sama. Bahkan saat terdampak pandemi, keduanya turun sekitar 50 persen. Meski kini kembali tumbuh secara beriringan.

“Di Jawa Timur juga relatif sama,” katanya. Pertumbuhan pasar pelumas segmen transportasi selalu mengikuti segmen industri. Baik transportasi yang sifatnya privat maupun komersial.

Namun, pertumbuhan pasar pelumas di Jawa Timur lebih cepat ketimbang provinsi lainnya. Sebab pembangunan Indonesia Timur cukup melesat. Buktinya, pertumbuhan ekonominya pun melebihi capaian nasional.

“Jadi memang Jawa Timur, khususnya Surabaya ini jadi barometer manufaktur,” ungkapnya. Di pameran itu, para pelaku industri manufaktur dalam dan luar negeri pun berpartisipasi. Mereka adu teknologi mutakhir dalam setiap produknya.

Salah satunya stan milik PT Riyadi Warwick Indonesia yang menyuguhkan Doosan Robotics. Sejenis robot kolaboratif. Bentuknya mirip seperti lengan tangan.

Fungsinya untuk memindah barang dari satu tempat ke tempat lain. Cocok untuk pabrik botol atau kardus. “Untuk industri sangat cocok. Ini namanya material handling untuk packaging,” kata Henri Hidayatullah, sales manager PT RWI.

Sebetulnya, robot dengan fungsi yang sama telah banyak digunakan di pabrik-pabrik. Namun, robotnya masih konvensional. Artinya seluruh gerak dari robot itu hanya bisa dikontrol dengan komputer.

Beda dengan produk Doosan Robotics ini. Geraknya bisa diatur fleksibel hanya dengan manual. “Robot kami ini disebut kolaboratif karena bisa berdampingan dengan manusia. Kalau robot lain masih kaku,” lanjut Henri sambil menggerakkan robot berbentuk lengan tangan itu ke berbagai arah.

PT Isotema pun tak mau kalah memamerkan mesin pemotong fiber dengan laser. Ukurannya besar sekitar 3.000 mm x 1.500 mm. Mesin itu biasa dipakai memotong plat besi, stainless steel, hingga aluminium.

“Pemotongannya lebih cepat. Hasilnya juga lebih bersih, karena tidak menyisakan serpihan. Juga gak bikin platnya penyok,” kata Direktur PT Isotema Nugroho Ridhwan. Mesin itu cocok untuk pabrik panel listrik, kitchen setfurniture, karoseri, maupun home interior untuk gedung.

Teknologinya juga mutakhir. Yakni dengan sistem Computerized Numerical Control (CNC). Gambar yang diinginkan tinggal dimasukkan ke komputer. Lalu mesin akan memotong secara otomatis mengikuti pola gambar tersebut.

Tentu pameran manufaktur itu menarik perhatian bagi para pekerja industri. Baik dari dalam maupun luar kota. Agung Yudi Prayitno dari One Tech Indonesia, misalnya. Ia datang rombongan bersama rekan kerjanya dari Blitar.

Agung sempat singgah lama di stan milik First Machinery Trade Co. Ia terpaku di hadapan mesin molding itu. Bukan hanya karena ukurannya yang besar. Tetapi juga karena teknologinya yang canggih.

“Mesin ini bisa di- dari mana saja dengan aplikasi khusus,” katanya. Ia makin kepincut lantaran pengaturan mesin itu secara digital. Bahkan bisa diatur memakai bahasa Indonesia.

Selain itu, juga dilengkapi dengan fitur perawatan mesin. Yakni indikator yang muncul otomatis apabila ada unsur dalam mesin sedang mengalami penurunan performa. Misalnya, indikator jumlah oli pendingin, volume oli, dan pendingin udara.

“Spindle atau alat memutar cutting tool mesin ini berkecepatan tinggi,” jelas Yohanes Prima, Sales Engineer. Mesin tersebut termasuk high grade. Harganya dibanderol mencapai Rp 1,5 miliar. (*)

 

Reporter: Mohamad Nur Khotib
Editor: Tomy C. Gutomo

Kadin Jatim: Dukungan “Skilled Labour” Penting dalam Peningkatan Industri Manufaktur

(Dari Kiri): FX Suryadi Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik ATMI, Adik Purwanto Ketua Umum Kadin Jatim dan Hery Wiriantoro Kepala Bidang Industri Agro Disperindag Jatim saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Umum dengan tema “Dukungan terhadap manufaktur lokal dan Jawa Timur melalui Pameran Manufacturing Surabaya” di Grand City Surabaya, Rabu (13/7/2022). Foto: Kadin Jatim

 

Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim), mengungkapkan pentingnya dukungan “Skilled Labour” atau tenaga kerja terampil dalam peningkatan kinerja industri manufaktur dalam negeri, termasuk di Jatim.

Ia mengatakan, industri manufaktur merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Jatim. Rata-rata kontribusi yang diberikan oleh sektor ini sekitar 30 persen per-tahun, yang menempatkan industri manufaktur sebagai sektor dengan kontribusi terbesar di Jatim. Selain itu, sektor ini juga berhasil menyerap tenaga kerja sebesar tiga juta lebih.

“Namun saat ini kita berada pada situasi harus waspada, dimana industri harus melakukan efisiensi. Dan kunci terjadinya efisiensi adalah penerapan teknologi. Tetapi tantangannya harus ada tenaga kerja yang betul-betul kompeten. Kita semua yang ada di Jatim harus bisa mengimbangi perkembangan teknologi ini dengan menyiapkan tenaga kerja terampil atau skilled labour,” ujar Adik dalam Dialog Terbuka dengan tema “Dukungan terhadap Manufaktur Lokal dan Jawa Timur melalui Pameran Manufacturing Surabaya”, Rabu (13/7/2022).

Dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Adik mengungkapkan jika dukungan tenaga kerja terampil dalam industri manufaktur tidak bisa ditawar lagi, terlebih dengan semakin majunya teknologi yang berkembang. Untuk itu, Kadin sejauh ini telah berupaya maksimal untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Jatim, melalui berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan.

“Skilled Labour ini betul-betul dibutuhkan, termasuk dalam menyiapkan pengembangan kawasan industri. Sehingga ketika satu kawasan industri baru dibuka, maka kita sudah siap memiliki tenaga kerja terampil yang bisa mengisi. Karena melalui tenaga kerja terampil ini efisiensi dan produktifitas tenaga kerja bisa ditingkatkan,” tegasnya.

Adik juga sangat mendukung penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang secara terus menerus didengungkan oleh pemerintah. Sebab program tersebut diyakini akan mampu memacu mahasiswa menjadi wirausaha atau enterpreneur.

“Tetapi catatannya, itu harus kita lakukan bersama-sama. Kami mewakili industri, pemerintah, kampus, termasuk media membangun sinergi pentahelix untuk mewujudkan tenaga kerja terampil,” tegasnya.

Senada dengan Adik Dwi Putranto, FX Suryadi Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik ATMI mengatakan bahwa ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor manufaktur menjadi tantangan di dunia pendidikan dan industri. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan saat ini anak muda kurang tertarik untuk terjun di sektor manufaktur.

“Mereka ingin serba instan. Bagi mereka, dunia internet lebih menarik. Oleh karena itu, Politeknik ATMI bekerjasama dengan sejumlah industri untuk menerapkan sistem education base (teaching factory). Dalam kampus kami, ada unit pendidikan dan ada unit produksi. Sehingga mahasiswa tidak perlu magang di luar,” ujar Suryadi.

Adapun kurikulum yang diterapkan adalah 30 persen teori dan 70 persen praktik. Untuk teori pun penyampaiannya dimodel seperti dunia kerja, yaitu dengan membagi mahasiswa menjadi dua sifat, pagi dan sore. Langkah ini dilakukan untuk membiasakan mereka dengan ritme di lingkungan kerja.

“Hasilnya, seluruh lulusan kami selalu siap kerja. Bahkan hampir di seluruh industri besar di Jatim ada lulusan kami yang bekerja di sana,” tandasnya.

Sementara itu, Hery Wiriantoro Kepala Bidang Industri Agro Disperindag Jatim mengatakan, sejauh ini Pemprov Jatim juga memiliki komitmen besar dalam peningkatan SDM, beberapa program peningkatan tenaga kerja dan sumber daya manusia telah dilakukan.

“Kami juga memiliki program OPOP di Pondok Pesantren, membantu meningkatkan skill santri juga alumnus serta pesantren. Kita ajak dan kita bina menjadi wirausaha. Kita fasilitasi, mulai dari kualitas hingga standarisasi kemudian kita ikutkan pameran. Kami juga memiliki misi dagang, untuk menfasilitasi produk mereka,” ujarnya.

Dukungan terhadap peningkatan industri manufaktur menurutnya juga diwujudkan dengan dibukanya sejumlah kawasan industri baru di beberapa kabupaten kota, diantaranya di Ngawi, Madiun dan Nganjuk.

“Yang eksisting sudah ada 10 kawasan industri, menyusul tiga kawasan industri baru di Nganjuk, Madiun dan Ngawi. Karena sebenarnya harapan kami kawasan industri itu ada dia setiap kabupaten kota,” pungkasnya.(bil/ipg)

Pameran Manufaktur Surabaya Bidik 4.000 Buyer B2B

Suasana pameran Manufacturing Surabaya 2022 di Grand City Surabaya, Rabu (13/7/2022). – Bisnis/Peni Widarti

 

Bisnis.com, SURABAYA – Gelaran pameran Manufacturing Surabaya 2022 yang berlangsung 13 – 16 Juli 2022 di Grand City Surabaya ditargetkan bisa menarik 4.000 pengunjung dengan orientasi business to business (B2B).

Event Director PT Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari mengatakan di masa menuju endemi Covid-19 yang diikuti dengan berbagai pelonggaran saat ini menjadi momentum untuk memperkuat kebangkitan seluruh sektor perindustrian termasuk industri manufaktur.

“Untuk mendukung optimalisasi sektor industri ini, kami sebagai penyelenggara pameran dagang kembali menggelar ajang pameran di Surabaya, dan kami optimistis melihat antusiasme para peserta yang mencapai 181 perusahaan manufaktur,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (13/7/2022).

Dia mengatakan meski menargetkan jumlah pengunjung mencapai 4.000 an orang. Namun dalam pameran ini yang paling diharapkan adalah hasilnya yakni terjadi transaksi yang bersifat B2B.

“Secara langsung pameran tidak ada target karena memang tidak berorientasi business to consumer (B2C), tetapi lebih kepada B2B yang transaksinya terjadi setelah gelaran pameran,” ujarnya.

Lia menjelaskan, salah satu yang cukup membedakan gelaran pameran manufaktur dari sebelumnya yakni adanya booth Kampung Industri atau Manufacture Village yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim.

“Di Kampung Industri ini kami menghadirkan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor manufaktur lokal Jatim. Beberapa mesin-mesin buatan lokal anak bangsa juga ada, contohnya mesin pengolahan logam, otomasi dan robotik, termasuk mesin untuk konstruksi dan food and beverage,” jelasnya.

Seperti diketahui, sektor industri manufaktur ini telah berkontribusi sekitar 30 persen terhadap PDRB Jatim sehingga gelaran pameran ini dinilai sangat potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim maupun di Indonesia bagian timur.

Salah satu peserta pameran manufaktur, VP Sales and Marketing PT Pertamina Lubricants, Nugroho Setyo Utomo mengatakan manufaktur dan industri cukup menjadi perhatian PT Pertamina Lubricants karena banyak proses manufaktur yang memerlukan dukungan pelumas.

“Jadi perusahaan kita ini in-line dengan manufaktur di Jatim yang punya nilai tambah luar biasa dari sisi ekonomi, sehingga kami pun ingin bergerak mendukung pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” imbuhnya.

Dia mengatakan di pabrik Pertamina Lubricants di Gresik sendiri memiliki produksi 135.000 kilo liter per tahun untuk menkover kebutuhan Jatim dan Indonesia timur, serta didukung oleh 12 distributor yang siap mendekatkan diri kepada konsumen.

“Pemanfaatan produk pelumas kami menyasar berbagai segmen, 700 portofolio dari segmen mesin kecil, kendaraan, dan 300 lebih portofolio untuk segmen industri. Sebanyak 80 persen produk kami diserap oleh pasar domestik, ekspor hanya 20 persen,” imbuhnya.

 

Emil Dardak: Industri Manufaktur Lokal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jatim Pascapandemi

Wak Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak(DOK. PEMPROV JATIM)

 

SURABAYA, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mendorong industri manufaktur lokal menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jatim pasca pandemi.

Di Jawa Timur kata dia, sektor Industri memegang peranan yang cukup strategis dalam mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). “30,6 persen PDRB Jatim berasal dari sektor manufaktur,” katanya saat membuka Pameran Manufacturing 2022 di Grand City Mall Surabaya, Rabu (13/7/2022).

Geliat bisnis manufaktur secara nasional pascapandemi menurut Emil Dardak menunjukkan pertumbuhan positif. Sejalan dengan pertumbuhan nasional, Emil berharap ekspansi sektor manufaktur lokal pun terus meningkat.

“Sebagai industri sekunder, manufaktur ikut menyumbang angka pertumbuhan ekonomi Jatim yang mengalami kenaikan signifikan menjadi 5,2 persen pada triwulan I tahun 2022,” jelasnya.

Pemprov Jatim kata dia akan terus berupaya membangun dan mendorong sektor manufaktur agar semakin memiliki daya saing dan kemandirian untuk pemulihan ekonomi.

“Industri manufaktur adalah sektor yang tengah dibangun Pemprov Jatim sebagai upaya menggenjot kembali perekonomian di Jatim,” jelasnya.

 

Manufacturing Surabaya 2022

Pameran manufaktur yang digelar 13 – 16 Juli 2022 di Grand City Mall Surabaya itu diikuti sebanyak 181 brand terkemuka.

Pameran menyuguhkan beragam informasi melalui seminar hybrid, serta peralatan dan perlengkapan industrial inovatif.

“Melalui pameran manufaktur ini, memungkinkan seluruh pelaku industri untuk bertemu dan membuka peluang investasi atau berkolaborasi bisnis,” kata Event Director PT Pamerindo Lia Indriasari.

Manufacturing Surabaya 2022 kata Lia merupakan wujud komitmen pihaknya dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri lokal, khususnya Jawa Timur sebagai lead ekspor industri manufaktur.

“Kami berharap pameran ini dapat mendorong pertumbuhan industri lokal di tengah upaya resiliensi paska pandemi serta mendukung penguatan daya saing sektor manufaktur lokal,” ujarnya.

Para pelaku industri manufaktur dalam dan luar negeri yang berpartisipasi di event ini diantaranya IKM binaan Disperindag Jawa Timur, E-T-A Indonesia, First Machinery Trade, JETRO Jakarta, Mitsubishi Electric Indonesia, Nord Drivesystems, Otano Multi Mesindo, Riyadi Group, Stechoq Robotika Indonesia, Taesin Indonesia, Takamaz Indonesia, hingga Trakindo.

 

Pertamina Lubricants Dukung Kebangkitan Industri Manufaktur

Surabaya, Beritasatu.com – PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan Subholding Commercial an Trading Pertamina, yang mengelola usaha pelumas otomotif dan industri mendukung kemajuan industri manufaktur di Tanah Air. Dukungan itu ditunjukkan dengan partisipasinya dalam pameran Manufacturing Surabaya 2022 di Surabaya pada 13-16 Juli 2022.

VP Domestic Industry Pertamina Lubricants, Nugroho Setyo Utomo mengatakan, gejolak dan perkembangan ekonomi dunia terutama terkait volatilitas harga komoditas dan energi tentu memberi dampak pada perkembangan industri manufaktur dan ini merupakan tantangan bagi PTPL dan Pertamina Group secara keseluruhan.

“PTPL berkomitmen untuk menjadi partner bisnis yang mampu berkontribusi terhadap manajemen pelumasan yang tepat untuk mendukung kinerja dan performa operasional guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara berkelanjutan bagi konsumen,” katanya pada pembukaan Manufacturing Surabaya 2022, Rabu (13/7/2022).

Dalam kesempatan itu, Pertamina Lubricants menghadirkan produk-produk pelumas yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

“PTPL telah men-sertifikasi sebanyak 128 produk pelumas dengan nilai kandungan melebihi dari 40% dan dengan total rata-rata TKDN di atas 70% untuk produk pelumas segmen otomotif dan industri,” ujarnya.

Nugroho menambahkan, dengan TKDN yang tinggi, produk pelumas Pertamina mampu bersaing secara kompetitif di pasar dan memiliki daya saing yang tinggi di industri nasional.

Pertamina Lubricants juga mendukung program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan terus menyuplai pelumas untuk segmen industri di sektor-sektor strategis di Indonesia.

Selain kualitas produk yang terjamin, Pertamina Lubricants juga berkomitmen untuk memberi manfaat bagi lingkungan dengan mengimplementasikan proses bisnis yang hijau dan berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.

“Penerapan kebijakan green company dalam seluruh proses bisnis yang dimulai dari proses produksi, distribusi hingga produk sampai ke konsumen sudah merupakan komitmen perseroan. Kami turut bersinergi dengan masyarakat, berbagai komunitas dan UMKM dimana kami beroperasi untuk menciptakan nilai tambah melalui program-program entrepreneurship berbengkelan dan program berbasis creating shared value,” papar Nugroho.

 

Pameran Manufacturing Surabaya Kian Diminati Pengusaha Dari Timur

Surabaya (beritajatim.com) – Pada triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Bergeraknya sektor industri manufacturing menjadi salah satu pemicunya.

Hal ini membuat PT Pamerindo Indonesia kembali menghadirkan seri pameran Manufacturing Surabaya di Grand City Convention & Exhibition Center Surabaya, mulai hari ini hingga 16 Juli 2022 mendatang.

Sebanyak 181 brand terkemuka di industri manufaktur akan ambil bagian dan siap menyambut lebih dari 4.700 pengunjung di pameran yang sempat vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyambut baik gelaran pameran Manufacturing 2022  dan berkomitmen terus mendukung pameran sebagai bentuk dukungan pada bisnis manufactur di Jatim.

Wagub Emil meyakini ajang seperti ini akan menjadi eye opener bagi pelaku industri manufaktur mengenai teknologi terkini.

“Di Jatim perekonomian ditopang oleh manufaktur karena sebagai perekonomian terbesar kedua di Indonesia dengan lebih dari 30 persen. Jatim menyumbang hampir seperempat dari output industry manufaktur artinya mengadakan ini di Jatim adalah pilihan yang tepat,” tambahnya.

Wagub Emil senang ada ruang bagi local producer of machineries di event pameran. Dimana mesin-mesin yang diproduksi di Jawa Timur juga mendapat kesempatan untuk ditampilkan.

Wagub Emil berharap melalui forum ini bussines matchmaking bisa berjalan dan adopsi teknologi bisa berjalan dengan baik

“Ada yang bilang seeing is believing walaupun sekarang eranya digital harus bisa melihat secara langsung,” tutur Emil.

Lia Indriasari, Events Director PT Pamerindo mengatakan, Manufacturing Surabaya 2022 merupakan wujud komitmen Pamerindo Indonesia untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri lokal, khususnya Jawa Timur sebagai lead ekspor industri manufaktur.

“Kami berharap pameran ini dapat mendorong pertumbuhan industri lokal di tengah upaya resiliensi paska pandemi serta mendukung penguatan daya saing sektor manufaktur lokal,” paparnya.

Tak hanya itu saja, tahun ini Lia melihat ada potensi peningkatan transaksi sebab beberapa pengunjung yang mendaftar tak hanya dari Jatim tetapi juga dari beberapa daerah di Indonesia Timur.

“Ini menjadi penanda perkembangan industri sudah merata hingga ke timur dan pameran ini menjadi pilihan utama bagi pengusaha yang tinggal di kawasan timur tentunya,” tandasnya.[rea]

 

Manufacturing Indonesia 2022: Exhibitors Line-up Part III